Sabtu, 23 Januari 2016

Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala:

Reference:1. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)

2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii dan Ar-Rabii').

3. Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) : "Kebesaran (kesombongan atau kecongkakan) pakaianKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa merampas salah satu (dari keduanya) Aku lempar dia ke neraka (jahanam)." (HR. Abu Dawud)

5. Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik. (HR. Abu Dawud)

6. Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu). ( HR. Bukhari)

7. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Isnin, 4 Januari 2016

Amal Perbuatan:-

Reference:
1. Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR. Ath-Thabrani)

2. Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakannya. Para sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi Saw tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Diberinya taufiq untuk beramal sholeh sebelum wafatnya." (Mashabih Assunnah)

3. Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang bukan atas perintah kami maka itu tertolak. (HR. Muslim) Penjelasan: Yang dimaksud adalah amal perbuatan yang berhubungan dengan pelaksanaan peribadatan.

4. Seorang yang melakukan perbuatan di dalam batu besar yang tidak ada pintu maupun lubang anginnya, pasti akan diketahui manusia apapun yang terjadi (mau tidak mau). (HR. Al Hakim)

5. Seorang melakukan amalan-amalan ahli surga sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan ahli neraka sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong penghuni surga. (HR. Bukhari)

6. Dunia dihuni empat ragam manusia. Pertama, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Robbnya, menyantuni sanak-keluarganya dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia. Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua) sama. Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat dan keji. Keempat, seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga), maka timbangan keduanya sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

7. Seorang yang kurang amalan-amalannya maka Allah akan menimpanya dengan kegelisahan dan kesedihan. (HR. Ahmad)

8. Seorang sahabat bertanya,"Ya Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang baik itu?"
Nabi Saw menjawab, "Yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya." Dia bertanya lagi, "Dan yang bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?"
Nabi Saw menjawab, "Adalah orang yang panjang usianya dan jelek amal perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Na'im)

9. Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)

10. Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir. (HR. Ath-Thabrani dan Al Bazzar)

11. Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)

12. Amalkan semua yang diwajibkan (fardhu) Allah, niscaya kamu menjadi orang yang paling bertakwa. (Ath-Thahawi)

Rabu, 30 Disember 2015

Taubat dan Istighfar:-

Reference: 
1. Penyesalan adalah suatu taubat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
2. Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad)
3. Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat. (HR. Addarami)
4. Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya pada malam hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tanganNya pada siang hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat. (HR. Ahmad)
7. Apabila kamu melakukan dosa maka lakukanlah pula taubat. Apabila (dosa itu) dirahasiakan maka taubatnya juga dirahasiakan dan apabila dosa itu terang-terangan maka taubatnya pun terang-terangan pula. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat. (HR. Ad-Dailami)

9. Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa. (HR. Ath-Thabrani)

10. Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.
(HR. Ath-Thabrani) Penjelasan: Dosa kecil apabila dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar.

11. Puncak istighfar ialah ucapan seorang hamba: "Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam kesetiaan dan janjiku sepanjang kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan kenikmatan dan kembali kepada-Mu dengan dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa kecuali Engkau." Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan doa itu dengan penuh keyakinan pada siang hari dan ternyata wafat pada hari itu sebelum senja maka dia tergolong penghuni surga. Barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan dan wafat sebelum subuh maka dia tergolong penghuni surga pula." (HR. Bukhari)

12. Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat. (HR. Tirmidzi)

13. Seusai shalat (fardhu) Rasulullah Saw beristighfar kepada Allah tiga kali, lalu berkata: "Ya Allah, Engkau maha pemberi ketentraman dan perdamaian. Dari Engkau lah datangnya ketentraman dan perdamaian, wahai Tuhan yang maha memiliki keagungan dan kemuliaan." (HR. Muslim)

14. Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui." (HR. Bukhari dan Muslim)

15. Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan ke luar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya. (HR. Abu Dawud)

16. Apabila kamu tidak pernah berbuat dosa maka Allah Tabaroka Wata'ala akan menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian Allah mengampuni mereka. (HR. Muslim)

1100 Hadith Terpilih,56. Wanita:- 

1. Wanita adalah belahan separo (yang sama) dengan pria. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

2. Jihadnya kaum wanita ialah haji dan umroh. (HR. Ahmad)

3. Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena kekufuran mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan (kebaikan). Apabila kamu berbuat ihsan kepada seorang dari mereka sepanjang umur lalu dia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya dia akan berkata, "Kamu belum pernah berbuat baik kepadaku." (HR. Bukhari)

4. Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin. (HR. Bukhari)

5. Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)

6. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan. (HR. Abu Dawud)

7. Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia dimurkai Allah Azza wajalla. (HR.Ibnu Baabawih)

8. Janganlah laki-laki berduaan dengan perempuan (lain) kecuali perempuan itu didampingi mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan (musafir) kecuali didampingi mahramnya. (HR. Muslim)

9. Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian). (HR. Ahmad)
10. Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah dinikahinya atau dia mahramnya. (HR. Muslim)

11. Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur. (HR. An-Nasaa'i)

12. Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada godaan wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)

13. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat berseru: "Celaka laki-laki dari godaan wanita dan celaka wanita dari godaan laki-laki." (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)

14. Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab).

Zakat dan Sodaqoh

Reference:
1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)

3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

4. Allah Tabaraka wata'ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim)

5. Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)

6. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi Saw menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)

7. Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

8. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq'alaih)

9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)

10. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

11. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)

12. Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)

13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)

14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)

15. Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa'i)

17. Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)

18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari)

19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)

20. Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.

21. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari)

22. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)

Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.

23. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

24. Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)

26. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)

Isnin, 28 Disember 2015

SUNNAH SUNNAH YANG UTAMA


1100 Hadith Terpilih,12. Sunnah-Sunnah Yang Utama:-

1. Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku dilanda kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid. (HR. Ath-Thabrani)

2. Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah. Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan  "Laa haula walaa quwwata illaa illaahil'aliyyil'adzhim." (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)" (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')

3. Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud)

4. Angin adalah dari kebaikan Allah yang membawa rahmat dan azab, maka janganlah kamu mencaci-makinya. Mohonlah kepada Allah limpahan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya. (HR. Bukhari)

5. Rasulullah Saw melarang bernazar dengan sabdanya : "Sesungguhnya itu (nazar) tidak dapat menolak sedikitpun dari takdir dan hanya penarikan uang dari orang bakhil." (HR. Bukhari)

Penjelasan:
Orang bakhil tidak bisa ditarik uangnya dengan rela hati, tetapi dimungkinkan melalui nazar.

6. Anas Ra berkata,"Kami bertanya kepada Rasulullah Saw, "Bila berjumpa sahabat (saudara seiman) apakah kita saling membungkuk?" Nabi Saw menjawab, "Tidak usah." Kami bertanya lagi, "Apakah berpelukan satu sama lain?" Nabi menjawab, "Tidak, tetapi cukup dengan saling bersalaman." (HR. Ibnu Majah)

7. Rasulullah Saw melarang kami mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan tempat yang biasa dipakai untuk minum arak (seperti kendi). (HR. An-Nasaa'i)

Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah) diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.

8. Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak berlebih-lebihan). (HR. Al-Baihaqi)

9. Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. (HR. Al-Baihaqi)

10. Sesungguhnya Allah Ta'ala indah dan suka kepada keindahan. Allah suka melihat tanda-tanda kenikmatannya pada diri hambaNya, membenci kemelaratan dan yang berlagak melarat. (HR. Muslim)

11. Bersenda-guraulah dan bermain-mainlah. Sesungguhnya aku tidak suka kalau terjadi kekerasan dalam agamamu. (HR. Al-Baihaqi)

Penjelasan:
Yang dimaksud, agar dalam beragama kita bersikap luwes dan tidak kaku.

12. Laksanakan urusan-urusanmu dengan dirahasiakan. Sesungguhnya banyak orang menaruh dengki kepada orang yang memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

13. "Hiburlah hatimu pada saat-saat tertentu." (maksudnya, adalah hiburan yang tidak melanggar norma agama dan akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

14. Tidak kecewa orang yang istikharah (memohon pilihan yang lebih baik dari Allah), tidak menyesal orang yang bermusyawarah dan tidak akan melarat orang yang hidup hemat. (Ath-Thabrani).

15. Orang yang paling dekat dengan Allah ialah yang memulai memberi salam. (Abu Dawud)

16. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu tidak dapat masuk surga kecuali harus beriman dan tidak beriman kecuali harus saling menyayangi. Maukah aku tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya kamu saling berkasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu. (HR. Muslim)

17. Janganlah kamu berbaring dan meletakkan kaki yang satu di atas yang satu lagi. (HR. Muslim)

18. Rasulullah Saw bila menerima berita yang menggembirakan, beliau sujud syukur kepada Allah 'Azza wajalla. (HR. Al Hakim)

19. Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku. (Mutafaq'alaih)

20. Jangan membiarkan api tetap menyala di rumahmu selama kamu tidur. (HR. Bukhari)

21. Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama Allah Ta'ala diletakkan di bumi, maka sebarkanlan ucapan "Assalaam" di antara kamu. (HR. Bukhari)

22. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)

23. Sesungguhnya Allah Tunggal (Esa) dan suka kepada yang ganjil (bilangan yang tidak genap). (HR. Tirmidzi).

24. Pakaian untukmu yang terbaik ialah yang berwarna putih, maka pakailah dan juga untuk mengkafani mayit-mayitmu. (Ath-Thahawi)

25. Rasulullah Saw apabila bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau dengan bajunya dan mengecilkan (merendahkan) suaranya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

26. Sesungguhnya Allah pemalu dan suka merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah menutupinya (bertabir) dengan sesuatu. (Abu Dawud)

27. Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)

28. Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik, kecuali dalam amalan untuk akhirat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)

29. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh meskipun pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa hidup panjang umur dari kamu maka dia akan melihat banyak silang-sengketa. Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah-sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah (sesudahku). Gigitlah kuat-kuat dengan gigi gerahammu. Waspadalah terhadap ciptaan persoalan-persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah mengandung kesesatan. (HR. Tirmidzi)

Ahad, 27 Disember 2015

1100 Hadith Terpilih,14. Maut dan Kematian:-

Reference:

1. Kematian yang paling mulia ialah matinya para syuhada. (Asysyihaab)

2. Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)

3. Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)

Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.

4. Janganlah seorang mati kecuali dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah. (HR. Muslim)

5. Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari)

6. Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)

7. Mati mendadak suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka. (HR. Ahmad)

Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.

8. Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya). (HR. Muslim)

9. Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:
Kematian ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya tidak boleh melebihi tiga hari.

10. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)

11. Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)

13. Allah mencatat ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik. Asahlah tajam pisau potong dan ringankan hewan potongnya. (HR. Muslim)

14. Janganlah kamu mengagumi amal seorang sehingga kamu dapat menyaksikan hasil akhir kerjanya (amalnya). (HR. Aththusi dan Ath-Thabrani)

15. Apabila seorang muslim wafat dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada Allah maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit). (HR. Abu Dawud)

16. Percepatlah menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan dari beban lehermu. (HR. Bukhari)

17. Seorang mayit dapat disiksa (kubur) disebabkan tangisan keluarganya. (Mashabih Assunnah)

Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan dan berteriak-teriak. Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama. Lalu kenapa si mayit yang harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak pernah mengajarkan hal demikian.

18. Barangsiapa wafat pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at maka dia terpelihara dari fitnah (siksa) kubur. (Abu Ya'la)

19. Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)

20. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)